Kepala Desa Dihimbau Bantu Cegah Korupsi - Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta seluruh kepala desa di provinsi itu menjadi agen pencegahan segala bentuk korupsi yang dapat merugikan masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat membuka Diklat Teknis Desa Anti Korupsi yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Kantor Inspektorat Jawa Tengah di Jakarta, Senin.
Maimoen berharap para kepala desa dapat menggunakan pelatihan tersebut untuk menentukan tindakan yang dapat mengarah pada korupsi dan melakukan upaya pencegahannya.
Korupsi merupakan tindak pidana yang sangat merugikan masyarakat, ujarnya. Dia kemudian mencontohkan seorang kepala desa di Tlogotuwung, Kabupaten Blora, yang diduga melakukan korupsi dana desa minimal Rp600 juta pada tahun anggaran 2019-2021.
“Sementara (berdasarkan) data KPK, ada 601 kasus korupsi dana desa di Indonesia. Kalau satu (koruptor) (tuntutan) Rp600 juta, maka kalau ada 10 orang, maka Rp6 miliar. datanya sudah mencapai 601 kasus,” jelasnya.
Berita terkait: Menteri mengapresiasi komitmen kepala desa untuk meningkatkan pendidikan usia dini
Kepala desa harus berintegritas dan menjunjung tinggi sumpah jabatannya sehingga dapat secara transparan menunjukkan program-program yang telah dicanangkan dan penggunaan anggaran kepada masyarakat, tambahnya.
Kepala desa juga wajib menyusun program yang tepat sasaran untuk pembangunan ekonomi di daerahnya masing-masing.
Wagub meminta pemerintah desa dan jajarannya berperan aktif dalam pencegahan korupsi.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nuril Ghufron mengatakan, KPK saat ini membantu 26 desa percontohan Program Desa Antikorupsi di Jawa Tengah.
Ghufron menyampaikan harapannya melalui kegiatan ini akan terwujud dua hal yaitu komitmen kepala desa untuk melayani masyarakat dan pemerintahan desa, mulai dari perencanaan yang partisipatif, akuntabel, dan transparan.
Sumber: https://en.antaranews.com/news/251817/central-java-asks-village-heads-to-help-prevent-corruption